Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Kejadian kebakaran selalu membawa kerugian material dan korban. Pada bangunan sepertiapartemen, menurut Suprapto (1984) kain-kain, kayu, plastik kertas bahkan manusiamerupakan bahan bakar api. Gedung yang baru dan masih mengkilap dipenuhi bahan-bahanyang mudah terbakar. Perokok yang tidak dapat hati-hati, stop kontak listrik yang kelebihanbeban, kerusakan pada peralatan listrik sangat memungkinkan sebagai penyebab kebakaran.
Sebagian besar kebakaran diawali dari kebakaran kecil. Sebagai tindakan preventif agar apitidak menjalar ke seluruh bangunan, api yang masih kecil dapat dipadamkan dengan alatpemadam yakni Alat Pemadam Api Ringan (APAR) atau portable fire extinguiser (PFE). APAR ini praktis dan ringan, dapat dibawa kemana-mana dan mampu dipakai cukup satuorang. Hal ini penting, agar terhindar dari kerugian yang lebih besar. Lebih baikmemberikan pencegahan daripada memadamkan setelah terjadi kebakaran.
A.Kebakaran Dan APAR
Kebakaran adalah reaksi kimia yang berlangsung cepat serta memancarkan panas dansinar. Reaksi kimia yang timbul termasuk jenis reaksi oksidasi (Mohamad Zaini,1998).Sebetulnya kebakaran dapat terjadi apabila ada tiga unsur yang pada kondisi tertentumenadi satu. Unsur-unsur tersebut adalah: sumber panas, oksigen dan bahan bakar.
APAR adalah alat pemadam api berbentuk tabung (berat maksimal 16 kg) yang mudahdilayani/dioperasikan oleh satu orang untuk pemadam api pada awal terjadi kebakaran(APAR, Petrokimia,1988). APAR sebagai alat untuk memutuskan / memisahkan rantai tigaunsur (sumber panas, udara dan bahan bakar). Dengan terpisahnya tiga unsur tersebut,kebakaran dapat dihentikan.
B.Macam – Macam APAR
1.Menurut jenis kebakaran yang dapat dipadamkan dengan APAR adalah :
- Kelas A untuk kebakaran bahan bukan logam
- Kelas B untuk kebakaran bahan cair atau gas
- Kelas C untuk kebakaran instalasi listrik bertegangan
- Kelas D untuk kebakaran logam
Biasanya kelas pemadam kebakaran diberikan simbol bewarna, menurut Edward J. Amrein(1981).
2.Menurut jenis media pemadama api antara lain:
a. Bahan cair (air, cairan mudah menguap, bromo
chioro difluoro metane/BCF dan bromo trifluro
methanol/BTM, dan soda acid.
b. Bahan busa (chemical foam, mechanical foam).
c. Bahan padat
d. Bahan gas (gas halon/halogenated hydrocarbon dan pasca
halogan CO2)
3.Menurut konstruksinya antara lain:
a.Cair
= Pum tank extinguisher (tangki pompa) tipe gendong (back pack), dan tipe jinjing (stirruppum tank)
= Air bertekanan (stored pressure/pressuireized water extinguiser)
= Tabung gas catridge (catridge operated water extinguisher)
b.Busa
= Chemical foam dengan sistem pendorong swacipta/self generation tipe balik biasa (over turning), tipe klep (velve), dan tipe sekat pecah (brakable seal)
= Mechanical foam dengan sistem pendorong tekanan tersimpan (store pressure) dantabung gas (gas catridge)
c. Pada tabung gas (gas catridge), dan tekanan tersimpan (store pressure).
C. Memilih APAR
Dalam memilih APAR harus mempertimbangkan kebutuhannya. Dasar untuk memilihnyamenurut Mochamad Zaini (1998) harus mempertimbangkan 4 faktor sebagai berikut:
Faktor Pertama: Memilih APAR disesuaikan dengan kelas kebakaran yang akan dipadamkan.
Faktor Kedua: Harus memperhatikan keparahan yang mungkin terjadi. Pakailah daya padamAPAR yang kuat bila melindungi barang yang beharga. Jadi kapasitas dan jumlah APAR yang dibutuhkan harus diperhitungkan.
Faktor Ketiga: Sesuaikan jenis APAR dengan orang yang akan mengoperasikannya. Misalnyauntuk dapur, pakailah ukuran kecil dan ringan.
Faktor Keempat: Perhatikan kondisi daerah yang dilindungi. Misalnya daerah yang datardan luas, pakailah APAR yang beroda. Sedangkan gedung yang bertingkat dan berliku-likupakailah APAR tanpa roda.
APAR dan Kelas Kebakaran
D. Teknik Pemadam Dengan APAR
Secara umum teknik pemadam dengan APAR dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1.Turunkan APAR dari tempatnya
2.Cabut pen pengaman dan bebaskan selang
3.Uji di tempat dengan mengarahkan semburan ke atas agar tidak membahayakan orang lain.Langkah ini tidak perlu dilakukan bila anda sudah dekat sekali dengan lokasi kebakaran
4.Menuju lokasi kebakaran. Ambil posisi di atas angin dengan jarak sekitar 3 meter dari api
5.Sikap posisi kuda-kuda. Arahkan nozzle pada pangkal api. Tekan dua penyemprot (handle),semprotkan APAR dengan cara dikibas-kibas.
Sedangkan penggunaan APAR secara lebih khusus dari berbagai jenis APAR adalah: APAR jenis tangkipompa, bahan kimia bertekanan, tabung gas kimia, dan karbon dioxide extinguisher (APAR CO2).
E. Penempatan APAR
Demi memudahkan pengambilan APAR, penempatannya harus diatur dengan memperhatikan hal-halberikut:
1.Letakkan di tempat yang mudah diambil, seperti dekat pintu atau tangga darurat.
2.Tempatkan APAR pada lokasi yang dilindungi
= Lokasi dapur, garasi; tempatkan dekat pintu
= Mobil; mudah dijangkau sopir, dibawah bangku
= Kapal boat; dekat pintu dan dekat nakoda
3.APAR diletakkan pada tempat yang mudah dilihat.
4.Usahakan kondisi sekitar tidak bersifat merusak agar APAR bisa bertahan lama. Seperti tetesan air,kena air hujan, debu dan suhu yang panas, suhu yang diperkenankan (menurut pemilihandan penempatan APAR, Petrokimia Gersik,1998) adalah 4-49 derajat celcius. Untukmenghidar dari kondisi di sekitar yang mudah rusak, masukan APAR pada kotak pelindungyang mudah tembus pandang.
5. Apabila lokasi yang dilindungi cukup luas, tempatkan APAR secara merata.
6. APAR dapat dipasang pada dinding atau tiang dengan ketentuan:
= Setinggi 120 cm dari puncak APAR ke lantai,
atau
= Setinggi 15 cm dari alas APAR ke lantai
F. Kemampuan APAR APAR mempunyai kemampuan berbeda dalam pemadaman. Kemampuan APAR antara lain adalahjarak dan waktu semprot. Adanya pendorong dalam APAR menyebabkan media yang tersimpan dapatdisemprotkan pada jarak yang jauh. APAR yang sudah lama tidak dipakai, tenaga pendorongnya akansemakin berkurang. Waktu semprot adalah lamanya APAR dipakai untuk memadamkan sampai habismedianya. Lama semprotan tergantung dari kapasitas APAR itu sendiri. Kemampuan APAR secaraterperinci dapat dilihat pada tabel.
Kemampuan beberapa jenis APAR
Sebagian besar kebakaran diawali dari kebakaran kecil. Sebagai tindakan preventif agar apitidak menjalar ke seluruh bangunan, api yang masih kecil dapat dipadamkan dengan alatpemadam yakni Alat Pemadam Api Ringan (APAR) atau portable fire extinguiser (PFE). APAR ini praktis dan ringan, dapat dibawa kemana-mana dan mampu dipakai cukup satuorang. Hal ini penting, agar terhindar dari kerugian yang lebih besar. Lebih baikmemberikan pencegahan daripada memadamkan setelah terjadi kebakaran.
A.Kebakaran Dan APAR
Kebakaran adalah reaksi kimia yang berlangsung cepat serta memancarkan panas dansinar. Reaksi kimia yang timbul termasuk jenis reaksi oksidasi (Mohamad Zaini,1998).Sebetulnya kebakaran dapat terjadi apabila ada tiga unsur yang pada kondisi tertentumenadi satu. Unsur-unsur tersebut adalah: sumber panas, oksigen dan bahan bakar.
APAR adalah alat pemadam api berbentuk tabung (berat maksimal 16 kg) yang mudahdilayani/dioperasikan oleh satu orang untuk pemadam api pada awal terjadi kebakaran(APAR, Petrokimia,1988). APAR sebagai alat untuk memutuskan / memisahkan rantai tigaunsur (sumber panas, udara dan bahan bakar). Dengan terpisahnya tiga unsur tersebut,kebakaran dapat dihentikan.
B.Macam – Macam APAR
1.Menurut jenis kebakaran yang dapat dipadamkan dengan APAR adalah :
- Kelas A untuk kebakaran bahan bukan logam
- Kelas B untuk kebakaran bahan cair atau gas
- Kelas C untuk kebakaran instalasi listrik bertegangan
- Kelas D untuk kebakaran logam
Biasanya kelas pemadam kebakaran diberikan simbol bewarna, menurut Edward J. Amrein(1981).
2.Menurut jenis media pemadama api antara lain:
a. Bahan cair (air, cairan mudah menguap, bromo
chioro difluoro metane/BCF dan bromo trifluro
methanol/BTM, dan soda acid.
b. Bahan busa (chemical foam, mechanical foam).
c. Bahan padat
d. Bahan gas (gas halon/halogenated hydrocarbon dan pasca
halogan CO2)
3.Menurut konstruksinya antara lain:
a.Cair
= Pum tank extinguisher (tangki pompa) tipe gendong (back pack), dan tipe jinjing (stirruppum tank)
= Air bertekanan (stored pressure/pressuireized water extinguiser)
= Tabung gas catridge (catridge operated water extinguisher)
b.Busa
= Chemical foam dengan sistem pendorong swacipta/self generation tipe balik biasa (over turning), tipe klep (velve), dan tipe sekat pecah (brakable seal)
= Mechanical foam dengan sistem pendorong tekanan tersimpan (store pressure) dantabung gas (gas catridge)
c. Pada tabung gas (gas catridge), dan tekanan tersimpan (store pressure).
C. Memilih APAR
Dalam memilih APAR harus mempertimbangkan kebutuhannya. Dasar untuk memilihnyamenurut Mochamad Zaini (1998) harus mempertimbangkan 4 faktor sebagai berikut:
Faktor Pertama: Memilih APAR disesuaikan dengan kelas kebakaran yang akan dipadamkan.
Faktor Kedua: Harus memperhatikan keparahan yang mungkin terjadi. Pakailah daya padamAPAR yang kuat bila melindungi barang yang beharga. Jadi kapasitas dan jumlah APAR yang dibutuhkan harus diperhitungkan.
Faktor Ketiga: Sesuaikan jenis APAR dengan orang yang akan mengoperasikannya. Misalnyauntuk dapur, pakailah ukuran kecil dan ringan.
Faktor Keempat: Perhatikan kondisi daerah yang dilindungi. Misalnya daerah yang datardan luas, pakailah APAR yang beroda. Sedangkan gedung yang bertingkat dan berliku-likupakailah APAR tanpa roda.
APAR dan Kelas Kebakaran
KELAS
|
BAHAN YANG TERBAKAR
|
APAR
|
A
|
Kayu, kertas, teks plastik, karet, busa, styrofoambenda museum, koleksi, file
|
Tepung kimia serba guna, Air CO2Tepung kimia serba guna
Teping kimia serba guna, CO2
|
B
|
Bahan bakar minyak, oli, gemuk, aspal, cat,terpentin, alkohol, elpiji, karbit
|
Tepung kimia biasa, CO2
Tepung kimia biasa
|
C
|
Pembangkit listrik, travo, panel listrik, senytraltelepon
|
Tepung kimia biasa
|
D
|
Logam, magnesium, sodium, titanium, zicronium,potasium,aluminium
|
Tepung kimia khusus logam
|
D. Teknik Pemadam Dengan APAR
Secara umum teknik pemadam dengan APAR dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1.Turunkan APAR dari tempatnya
2.Cabut pen pengaman dan bebaskan selang
3.Uji di tempat dengan mengarahkan semburan ke atas agar tidak membahayakan orang lain.Langkah ini tidak perlu dilakukan bila anda sudah dekat sekali dengan lokasi kebakaran
4.Menuju lokasi kebakaran. Ambil posisi di atas angin dengan jarak sekitar 3 meter dari api
5.Sikap posisi kuda-kuda. Arahkan nozzle pada pangkal api. Tekan dua penyemprot (handle),semprotkan APAR dengan cara dikibas-kibas.
Sedangkan penggunaan APAR secara lebih khusus dari berbagai jenis APAR adalah: APAR jenis tangkipompa, bahan kimia bertekanan, tabung gas kimia, dan karbon dioxide extinguisher (APAR CO2).
E. Penempatan APAR
Demi memudahkan pengambilan APAR, penempatannya harus diatur dengan memperhatikan hal-halberikut:
1.Letakkan di tempat yang mudah diambil, seperti dekat pintu atau tangga darurat.
2.Tempatkan APAR pada lokasi yang dilindungi
= Lokasi dapur, garasi; tempatkan dekat pintu
= Mobil; mudah dijangkau sopir, dibawah bangku
= Kapal boat; dekat pintu dan dekat nakoda
3.APAR diletakkan pada tempat yang mudah dilihat.
4.Usahakan kondisi sekitar tidak bersifat merusak agar APAR bisa bertahan lama. Seperti tetesan air,kena air hujan, debu dan suhu yang panas, suhu yang diperkenankan (menurut pemilihandan penempatan APAR, Petrokimia Gersik,1998) adalah 4-49 derajat celcius. Untukmenghidar dari kondisi di sekitar yang mudah rusak, masukan APAR pada kotak pelindungyang mudah tembus pandang.
5. Apabila lokasi yang dilindungi cukup luas, tempatkan APAR secara merata.
6. APAR dapat dipasang pada dinding atau tiang dengan ketentuan:
= Setinggi 120 cm dari puncak APAR ke lantai,
atau
= Setinggi 15 cm dari alas APAR ke lantai
F. Kemampuan APAR APAR mempunyai kemampuan berbeda dalam pemadaman. Kemampuan APAR antara lain adalahjarak dan waktu semprot. Adanya pendorong dalam APAR menyebabkan media yang tersimpan dapatdisemprotkan pada jarak yang jauh. APAR yang sudah lama tidak dipakai, tenaga pendorongnya akansemakin berkurang. Waktu semprot adalah lamanya APAR dipakai untuk memadamkan sampai habismedianya. Lama semprotan tergantung dari kapasitas APAR itu sendiri. Kemampuan APAR secaraterperinci dapat dilihat pada tabel.
Kemampuan beberapa jenis APAR
Jenis APAR
|
KAPASITAS (Kg)
|
Jarak Semprot(Meter)
|
Waktu Semprot(Detik)
|
Keterangan
|
Tepung kimia
|
0,5 – 22
34- 29
|
1,5 – 6
4,5 – 21
|
8 – 30
20 – 150
|
Beroda
|
Air
|
5 – 19
95 - 227
|
6 – 12
10 - 15
|
31 – 180
90 - 180
|
Beroda
|
Busa
|
6 – 9
|
4 – 6
|
28 – 65
| |
CO2
|
1 – 9
23 - 45
|
1 – 2,4
1 – 3
|
3 – 30
10 - 30
|
Beroda
|
Komentar
Posting Komentar